Senin, 24 September 2012

SEJARAH FOTOGRAPHY

SEJARAH FOTOGRAPHY

Meskipun manusia sudah menggunakan-patung dan lukisan selama beribu-ribu tahun untuk mengungkap santiran dari apa yang dili­hatnya, namun gagasan untuk melihat ini secara mekanis baru dimulai pada Abad ke-18, ketika para ilmu­wan menjadi tertarik oleh peranti kuno setengah-ilmiah yang dike­nal sebagai kamera obskura. Ini adalah sebuah ruangan kecil, gelap kecuali adanya cahaya yang masuk melalui lensa di dalam sebuah lubang kecil di satu dinding. Orang-orang di dalam ruangan melihat pemandangan dari alam yang disinari matahari di luar, yang dipro­yeksikan di dinding yang berhadapan. Tetapi santiran ini sebentar saja; sewaktu cahaya di luar mengabur, santiran itu menghilang.
Usaha untuk menangkap dan mempertahankan santiran-santiran inilah yang menghasilkan fotografi. Eksperimen-eksperimen perta­ma dibuat dengan pelat-pelat logam yang dilapisi dengan berbagai macam larutan perak. Zat kimia ini mengurai perlahan-lahan bila terkena cahaya. Kalau pelat yang disiapkan secara demikian tadi diletakkan dalam kotak gelap (kamera obskura bentuk kecil) dan dipasang di depan sebuah pemandangan atau di depan suatu benda, perlahan-lahan bentuk remang-remang benda itu akan muncul pa­da pelat. Dari awal yang masih mentah inilah datangnya serentetan perbaikan dalam fotoreseptor, dalam zat kimia dan dalam kamera; beberapa di antara hal-hal penting ini dilukiskan oleh fotografi ku­no bersejarah yang ditunjukkan pada halaman-halaman berikut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar